
Pintu kayu di sudut kelas terbuka, sesosok pemuda berkacamata, tas, kaos putih, celana jeans, dan sepatu sandal berwarna putih, satu kata, oh tidak tidak, dua, dua kata, simple dan tampan. Ia memasuki kelas dalam diam, langsung mengobrol dengan temannya yang lain, aku diam saja. Biasanya setiap dia masuk, ia selalu tersenyum melihatku, menarik tanganku, dan mencium keningku. Sekarang berbeda. Mereka mengobrol dengan imbuhan kata-kata kasar khas anak lelaki.
Kelas di mulai, fisika. semuanya berjalan biasa saja. Kami tak saling bicara, hingga bel istirahat..
"bawa mp3?"
"nggak" jawaban yang membuatku langsung diam. Aku tau ia membawa mp3nya, aku sudah berbicara dari berhari hari yang lalu tentang mp3 itu padanya ketika kami masih bersama, ketika aku memanggilnya 'sayang'. Selama istirahat, aku diam di kelas saja, menangis. Aku sedang sendirian ketika tiba-tiba ia membuka pintu, melihatku, dan pergi lagi. Buku fisika ku basah tak karuan terkena airmata.
. . .
Biologi. Jam kedua. kelas di mulai, aku jadi pendiam, dari 5 soal yang diberikan hanya mengerjakan 1 soal karena banyak waktu ku habiskan untuk menunduk, menahan airmata, melihatnya sekilas, menunduk lagi, tersenyum, menunduk lagi, dan menangis.
"ku akan selalu mencintaimu walau kita tak mungkin bersama, meski.."
"eh, bisa diem nggak! kamu udah nyanyi itu dari 3 taun yang lalu nggak ganti-ganti lagunya!!" aku meledak. Memarahi teman lelaki sekelasku yang sedang bersenandung seenak jidatnya. Ia sudah daritadi menyanyikan bagian itu berulang-ulang hingga aku menangis dan terlihat makin jelek dan kacau..
waktu terasa semakin berlalu tinggalkan cerita tentang kita..akan tiada lagi kini tawamu tuk hapuskan semua sepi di hati..ada cerita tentang aku dan dia dan kita bersama saat dulu kala..ada cerita tentang masa yang indah..saat kita berdua..saat kita tertawa..
Aku diam, terpaku. Suara itu sudah jelas dari mp3 miliknya. Awalnya volumenya kecil, sepertinya di sengaja, lalu di besar besarkan. Aku memilih diam dan menggigit bibir bawahku untuk menahan tangis. Parahnya, ada choir tambahan dari anak-anak lelaki di kelasku. Aku menunduk, menangis sesunggukan.
"bisa stop nggak?" ujarku pelan dengan mata merah dan airmata membanjir pada Ucil, temanku.
"sorry deh, aku disuruh tuh..ancemannya bakal dipukulin.."
Mereka meneruskan paduan suaranya, aku diam saja. Aku mengerti apa maunya. Lagu itu mengalun terus menerus di telingaku. Aku diam saja, menangis.
. . .
"kamu tak tau rasanya!"
"tak tau apa? kau sudah meninggalkanku! jangan salahkan aku bila aku marah padamu!"
"aku pergi, karena kau menyakitku.."
"kau mencintaiku! aku tau itu! kenapa tidak bisa memaafkanku!?"
"hh..itu keterlaluan..sudah cukup..aku sudah kecewa..aku sudah tidak bisa mempercayaimu..maafkan aku dan hatiku..aku mencintaimu..mana gelang cinta itu?"
"untuk apa?"
"seperti yang kau katakan, itu baru boleh aku kembalikan ketika cinta ini hilang.."
Tak banyak bicara, ia melepas gelang itu dan memberikannya padaku, ia berlari dan pergi. Aku memperhatikan setiap langkahnya, mengawasi setiap geraknya. Saat ia sudah jauh dan tak terlihat, air mata bumi itu turun perlahan. Tetes demi tetes membasahi tubuhku, aku diam saja menikmati hujan. Sejenak aku merasa, hujan menangis bersamaku. Hatiku memulai percakapannya..
"hai hujan, mengapa kau datang?"
"menemanimu.."
"untuk apa?"
"menutupi airmatamu, aku tau kau sedang hancur..menangislah, setelah kau puas, maka aku akan berhenti pula.."
"trima kasih.."
Aku menangis bersama hujan malam itu. Aku terdiam di tengah hujan sambil memandangi gelang cintadi lenganku. Hujan turun sepanjang malam, seiring dengan tangisku. Sepertinya hujan benar benar akan berhenti ketika aku berhenti menangisi cinta. Cinta yang masih aku tak tau apa maunya, cinta yang tak aku tau apa maksudnya. Aku masih tak mengerti, tapi yang kali ini sakit. Sakit yang tak bisa aku jelaskan rasanya. Meski aku sudah menjelaskan panjang lebar, takkan ada yang mengerti. Mungkin ini dilema, disatu sisi aku sangat mencintainya, disisi lain hatiku sudah kecewa dengannya, dengan cintanya yang telah menyakitiku..
2 komentar:
kereennn
ak sukaa
ak juga ada blogg baruu loh mom,,
hehehehe
inii ceriita darii hati..
Posting Komentar