Persimpangan ini bagai labirin di film 'Harry Potter - Goblet of Fire' labirin raksasa yang penuh misteri dan dijamin tak ada jalan untuk kembali dan mengulang dari awal. Aku berada di tengah tengah labirin itu, berdiri di depan dua persimpangan yang harus ku pilih..
Jalan sebelah kiri, jalan ini begitu indah, banyak rangkaian mawar putih kesukaanku menyebar di sepanjang jalan itu, ada karpet putih yang bersedia aku injak, dan di ujung sana ada seorang pangeran tampan menunggangi kuda putih yang terus saja berteriak tak berhenti..
"ayolah sayang! cepat! jalan saja kemari! cepaaatt! aku bisa memberimu berlian sebanyak yang engkau mau, aku mampu memberimu istana megah dari emas putih kesukaanmu! ayo cepat kemari.."
Aku diam saja, memutuskan untuk memperhatikan jalan sebelah kanan. Jalan itu biasa saja, malah banyak sekali daun daun kering berserakan di sepanjang jalan itu, tak ada yang istimewa. Di ujung sana ada seorang pemuda mengenakan kacamata, tubuhnya tak se-six pack pangeran tadi, cenderung gembul malah. Aku perhatikan pipinya tembam sepertinya, dan ia hanya berkata..
"aku tak punya apa-apa..aku tak punya berlian, aku tak bisa memberikanmu istana, aku tak bisa membuat puisi cinta untukmu karna aku memang tidak romantis..aku cuma punya cinta, aku akan merengkuhmu ketika kau bersedih, aku akan menggandeng tanganmu, selalu dan selamanya..aku akan bilang aku sedih ketika aku bersedih, aku akan bilang aku tak mampu ketika aku memang tak mampu, aku akan bilang aku tak suka ketika aku tak suka, aku akan pergi ketika kau memintaku untuk pergi.."
Aku tersenyum mendengar ucapan si gendut itu, aku berfikir dalam diam, lama skali.
Aku berlari mengenakan gaun putihku, aku berlari ke arahnya, ke sebuah tempat indah impianku penuh dengan seluruh kesukaanku, aku yakin aku akan bahagia disana, bersamanya yang bisa memberikan apapun yang aku mau. Aku menghambur kepelukannya, ia merengkuhku.
"aku mencintaimu.."
"tapi..mengapa aku?"
"kau tau? ini indah, penuh dengan impianku, disini penuh dengan seluruh kesukaanku.."
"tapi, kesukaanmu.."
"...cinta..."
Ia tersenyum, mengecup keningku penuh cinta, merengkuhku lagi. Di depan kami muncul sebuah kaca besar, disana ada bayangan 2 orang sahabat yang bergandengan tangan dan tersenyum pada kami..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
eu ccd
kereeeennn
2 sahabat itu mksdku
heehe
Posting Komentar